Latar Belakang: Pertolongan pertama adalah salah satu tindakan segera pada seseorang yang mengalami rasa sakit maupun cedera. Pertolongan pertama dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor umur, jenis kelamin, sikap, kurangnya pengetahuan, pelatihan, serta pengalaman terkait pertolongan pertama. Semakin baik pengetahuan seseorang tentang pertolongan pertama maka akan semakin baik seseorang dalam melakukan tindakan pertolongan pertama di lapangan. Penanganan saat terjadinya syncope dapat memberikan pertolongan pertama, dimana harus dilakukan secara cepat dan tepat walaupun hanya bantuan medis dasar. Tujuan Penelitian: Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang syncope pada pasien di Instalasi Gawat Darurat RS. Ridwan Meuraksa Jakarta Timur berdasarkan jenis kelamin dan pendidikan terakhir. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode cross sectional study dengan menggunakan kuesioner. Sampel penelitian adalah pasien di RS. Ridwan Meuraksa Jakarta Timur sebanyak 33 responden. Hasil Penelitian: Uji statistik menunjukkan nilai sig sebesar 0.508 > 0.05 yang berarti terdapat hubungan tentang syncope dengan jenis kelamin pada pasien di Instalasi Gawat Darurat RS. Ridwan Meuraksa Jakarta Timur. Kemudian hasil sig sebesar 0.097 > 0.05 yang berarti terdapat hubungan tentang syncope dengan pendidikan terakhir pada pasien di Instalasi Gawat Darurat RS. Ridwan Meuraksa Jakarta Timur. Kesimpulan: Gambaran tingkat pengetahuan syncope pada pasien di Instalasi Gawat Darurat RS. Ridwan Meuraksa Jakarta Timur adalah cukup sebesar 55% dari 33 responden.