: pH saliva memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan
ekosistem rongga mulut. Konsumsi makanan dan minuman dapat mempengaruhi
perubahan pH saliva, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan gigi dan
mulut. Buah belimbing manis (Averrhoa carambola L) dan nanas madu (Ananas
comosus (L) Merr) merupakan buah yang umum dikonsumsi dan memiliki
kandungan asam yang berbeda, sehingga berpotensi memengaruhi pH saliva.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pH saliva setelah
mengunyah buah belimbing manis dan buah nanas madu pada mahasiswa AKG
Puskesad. Metode Penelitian: menggunakan metode purposive sampling, jumlah
responden 40 orang. Pengukuran pH saliva dilakukan pada dua waktu berbeda,
yaitu pada hari pertama setelah mengunyah buah nanas madu dan pada hari ketiga
setelah mengunyah buah belimbing manis. Pengukuran pH menggunakan pH meter
digital. Data dianalisis menggunakan uji statistik Paired t-Test untuk melihat
perbedaan perubahan pH setelah mengonsumsi kedua jenis buah tersebut. Hasil
Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pH saliva
setelah mengunyah buah nanas madu maupun buah belimbing manis. Namun,
perbedaan peningkatan pH saliva antara kedua kelompok tidak signifikan secara
statistic (p-value 0.092). Meskipun demikian, hasil ini menunjukkan bahwa kedua
buah tersebut memiliki potensi dalam membantu meningkatkan pH saliva setelah
konsumsi. Kesimpulan: Konsumsi buah belimbing manis dan nanas madu dapat
meningkatkan pH saliva, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
keduanya. Hasil ini dapat menjadi referensi dalam memahami pengaruh konsumsi
buah terhadap keseimbangan pH saliva dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.