Rokok sudah menjadi kebiasaan hidup masyarakat dunia, sekitar tiga juta manusia di dunia meninggal akibat kebiasaannya menghisap rokok. Zat kimia dalam rokok dapat merusak jaringan gusi dengan cara mempengaruhi perlekatan antara tulang dan jaringan lunak ke gigi, pengaruh ini yang menyebabkan perokok lebih rentan terhadap infeksi seperti penyakit periodontal. Negara Indonesia memiliki jumlah perokok terbanyak dibandingkan dengan di Asia Tenggara sebesar 51,11%. Tercatat sebanyak 57,6 juta orang perokok laki - laki dan 2,3 juta perokok wanita di Indonesia pada tahun 2011. Penelitian dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui gambaran kesehatan jaringan periodontal pada perokok di Pulau Harapan, penelitian ini dilaksanakan di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang merokok di Pulau Harapan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan teknik sampling yang digunakan yakni Purposive Sampling, besar sampel sebanyak 49 orang, untuk mengantisipasi adanya drop out, sampel ditambah 10% maka besar sampel menjadi 54 orang. Terdapat kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dalam pengambilan sampel. Hasil penelitian menunjukan responden terbanyak dengan skor CPITN 2 “Kalkulus” sebanyak 16 responden dengan prosentase 29.6% dengan klasifikasi perokok “Berat” (menghisap rokok >15 batang rokok perhari). Kandungan dari rokok mempengaruhi kondisi patologis rongga mulut, seperti tar yang mengendap pada gigi membuat permukaan gigi kasar sehingga mudah dilekati oleh plak, dan menyebabkan gingivitis hingga penyakit periodontal