Latar Belakang: Masalah kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia sebesar 57,6% dan penduduk Indonesia yang mendapatkan pelayanan tenaga kesehatan gigi sebesar 10,2%. Gigi impaksi adalah salah satu masalah gigi yang sering terjadi. Gigi impaksi merupakan gigi tumbuh secara tidak normal karena terhambat oleh gigi sebelah sehingga tumbuh tidak sesuai lengkung rahang. Gigi impaksi dapat mengganggu fungsi pengunyahan dan menimbulkan komplikasi. Tingginya jumlah penyakit pada lingkungan masyarakat masih sering ditemukan, diakibatkan rendahnya pengetahuan masyarakat. Tingkat pengetahuan dan lingkungan masyarakat dapat mempengaruhi dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Tujuan Penelitian: Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan pasien tentang gigi impaksi dan kasus gigi impaksi di Poli Gigi Rumah Sakit. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang melibatkan 40 subjek pasien dengan membagikan kuesioner pengetahuan tentang gigi impaksi dan pasien gigi impaksi yang sudah tertera dalam rekam medis. Hasil Penelitian: Didapatkan adanya gambaran pengetahuan pasien tentang gigi impaksi di Poli Gigi Rumah Sakit Mayapada Jakarta Selatan menunjukkan bahwa responden yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 13 orang (32,5%), responden dengan pengetahuan cukup 21 orang (52,5%) sedangkan responden dengan pengetahuan buruk 6 orang (15%). Hasil kasus gigi impaksi molar ketiga untuk impaksi klas I berjumlah 19 kasus (47,5%), impaksi klas II berjumlah 13 kasus (32,5%), sedangkan impaksi klas III berjumlah 8 kasus (20%). Kesimpulan : Pada penelitian ini adalah tingkat pengetahuan pasien tentang gigi impaksi tergolong dalam tingkat sedang. Kasus impaksi paling banyak terjadi pada Impaksi klas I.