Kesehatan gigi dan mulut berperan penting untuk memelihara kesehatan tubuh secara umum. Upaya memelihara kesehatan gigi dan mulut dapat dilakukan dengan menggosok gigi. Anak tunagrahita mengalami hambatan dalam keterampilan perilaku adaptif memelihara diri termasuk keterampilan gosok gigi. Menurut para ahli hambatan tersebut dapat diatasi dengan mengoptimalkan kemampuan anak tunagrahita melalui berbagai bentuk penanganan melibatkan orang tua, psikolog, dokter pendidik dan terapis. Caregiver merupakan orang terdekat anak tunagrahita yang dapat membantu mengoptimalkan kemampuan anak tunagrahita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kebiasaan caregiver dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut anak tunagrahita di SLB C Dian Grahita.
Penelitian ini adalah penelitian survei deskriptif menggunakan analisa sederhana sebagai alat statistik dibantu software SPSS 23. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampel. Penelitian ini melibatkan anak tunagrahita dan caregiver anak tunagrahita kelas III dan IV SLB C Dian Grahita. Alat ukur penelitian adalah kuesioner dan lembar check list menggosok gigi Kemenkes 2012. Hasil penelitian menunjukkan 12 caregiver sangat sering melakukan kebiasaan baik (83,12%) dan jarang melakukan kebiasaan buruk (60%). Karakteristik pendidikan caregiver didominasi pendidikan dasar (41,7%) dan pendidikan menengah (41,7%), sisanya pendidikan atas (16,7%). Hasil statistika uji pengaruh wilcoxon menunjukkan bahwa ada pengaruh praktik gosok gigi bersama terhadap peningkatan keterampilan anak tunagrahita menggosok gigi (p = 0,002). Kesimpulan penelitian ini kebiasaan caregiver dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut anak tunagrahita di SLB C Dian Grahita dilakukan dengan sangat baik, kebiasaan tersebut dapat dipadukan dengan praktik keseharian menggosok gigi bersama anak tunagrahita yang telah terbukti dapat meningkatkan keterampilan anak tunagrahita menggosok gigi.