Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang
umum dialami anak-anak sekolah dasar di Indonesia. Berdasarkan data WHO,
prevalensi karies gigi dapat mencapai 60–90% pada anak usia di bawah 12 tahun.
Permasalahan ini umumnya disebabkan oleh rendahnya pengetahuan anak
mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi. Upaya promosi kesehatan melalui
media yang menarik seperti video animasi dinilai efektif untuk meningkatkan
pemahaman anak mengenai karies gigi. Video animasi dapat merangsang aspek
visual dan audio anak sehingga lebih mudah dipahami dan diingat. Tujuan
Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media
video animasi dalam meningkatkan pengetahuan anak sekolah dasar tentang karies
gigi di SDN Rawasari 01 Pagi. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dengan desain quasi experiment one group pretest-posttest.
Sampel berjumlah 41 responden dari kelas 3 dan 4. Instrumen penelitian berupa
video animasi edukatif dan kuesioner pengetahuan tentang karies gigi. Analisis data
dilakukan dengan uji Wilcoxon dan Chi-Square. Hasil Penelitian : Hasil penelitian
menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan setelah diberikan
media video animasi. Sebelum diberikan perlakuan, sebanyak 75,6% responden
memiliki kategori pengetahuan rendah, dan setelah diberikan video animasi, 85,3%
responden menunjukkan kategori pengetahuan baik. Hasil uji Wilcoxon
menunjukkan nilai signifikansi 0,000 (p0,05), namun terdapat hubungan
signifikan berdasarkan usia (p