Penyebab utama karies gigi salah satunya adalah faktor laju aliran saliva. Penurunan aliran saliva yang rendah akan meningkatkan risiko terjadinya karies gigi. Kurangnya menjaga kesehatan gigi dan mulut juga sangat mempengaruhi, keadaan gigi yang banyak terdapat plak membuat keadaan mulut menjadi asam. Metabolisme karbohidrat oleh mikroorganisme plak membuat plak semakin tebal dan mengakibatkan pH saliva menjadi rendah sehingga terjadi proses demineralisasi yang tidak diimbangi dengan proses remineralisasi maka terjadilah karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karies gigi ditinjau dari viskositas saliva dan sekresi saliva pada perokok aktif di Pulau Harapan Tahun 2020. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, dengan pendekatan survei. Jumlah sampel 54 orang dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kejadian karies sebanyak 49 orang (91%), sedangkan yang tidak karies hanya 5 orang (9%), sekresi saliva dengan kriteria sangat rendah sebanyak 21 orang memiliki rata-rata DMF-T 2,79 dengan kriteria sedang dan viskositas saliva dengan kriteria buruk sebanyak 21 orang memiliki rata-rata DMF-T 2,79 dengan kriteria sedang. Saran dari hasil penelitian ini adalah perlu dilakukan upaya promotif dan preventif oleh petugas kesehatan puskesmas, sehingga masyarakat dapat memelihara kesehatan gigi dan mulutnya