Buah tomat merupakan buah yang mengandung kadar air, serat tinggi dan vitamin C yang apabila dikonsumsi dapat membantu membersihkan gigi dan mulut (self cleansing), karena pada waktu mengunyah akan terjadi pergeseran serat-serat sehingga dapat melepaskan sisa-sisa makanan yang melekat pada permukaan gigi. Aliran saliva yang terjadi didalam mulut erat kaitannya dengan pH saliva. Potensial of Hydrogen (pH) adalah suatu cara untuk mengukur derajat asam atau basa dari cairan tubuh. Saliva adalah suatu cairan tidak berwarna yang memiliki konsistensi seperti lendir dan bersifat alkalis (basa) dalam rongga mulut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perubahan pH saliva sebelum dan sesudah mengkonsumsi buah tomat. Jenis penelitian ini menggunakan studi literatur, yang didapatkan dari beberapa sumber pustaka berkaitan dengan topik yang akan dibahas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa buah tomat yang dikonsumsi secara langsung mengalami perubahan peningkatan rata-rata pH saliva dari 6.78 menjadi 7.01, sedangkan yang dikonsumsi melalui olahan saus tomat mengalami perbedaan penurunan pH saliva dari 6.8-7.1 menjadi 5.8-7.1 untuk seluruh kelompok perlakuan. Simpulan: buah tomat selain digunakan sebagai indikator perubahan pH saliva sebelum dan sesudah mengkonsumsi, juga dapat dijadikan indikator lain seperti indeks plak gigi, pemutih gigi dan pembersihan stain ekstrinsik pada resin komposit.