Latar Belakang : Komunikasi dalam keperawatan dapat dikenal dengan sebutan komunikasi terapeutik yang bertujuan untuk membantu klien dalam memecahkan masalah, atau mendorong klien untuk melakukan tindakan yang baik bagi penyembuhan serta peningkatan kesehatannya pada kenyataan nya masih ada terapis gigi dan mulut yang tidak melaksanakan komunikasi terapeutik. Tujuan penelitian : untuk mengetahui gambaran penerapan komunikasi terapeutik pada pemeriksaan gigi dan mulut di RSGM Ladokgi TNI AL R.E Martadinata. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan memakai pendekatan “ cross sectional”. Populasi penelitian ini adalah terapis gigi dan mulut sebanyak 33 responden yang bekerja di RSGM Ladokgi TNI AL R.E Martadinata. Tehnik pengambilan sampel yaitu “total sampling” Alat ukur yang digunakan adalah lembar “checklist” untuk mengetahui dalam pelaksanaan penerapan komunikasi terapeutik. Analisis data dengan menggunakan analisis univariat. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penerapan komunikasi terapeutik pada terapis gigi dan mulut dengan kategori baik 28 (84,8%) dan kategori kurang baik 5 (15,2%). Pada tahap fase pra-interaksi paling banyak dengan kategori baik sebanyak 33 responden (100%), pada tahap fase orientasi kategori baik 32 responden (97%), pada tahapan fase kerja kategorik kurang baik 1,2 responden (3,63%), pada tahap fase terminasi kategorik baik 32,4 responden (99%). Karateristik responden berdasarkan jenis kelamin dengan kategorik baik untuk komunikasi terapeutik dilakukan oleh perempuan dengan 21 responden (63,6%), karateristik berdasarkan usia dengan kategorik baik yaitu usia 36-45 tahun 15 responden (45,5%), karateristik berdasarkan tingkat Pendidikan dengan kategorik baik yaitu D3 32 (97,0%), karateristik berdasarkan lamanya kerja dengan kategorik baik yaitu >3 tahun 32 (97,0%). Kesimpulan : Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan komunikasi terapeutik telah dilakukan dengan baik pada fase pra-interaksi.